Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 18 Januari 2012

PERAN LEMBAGA KEILMIAHAN DALAM MENINGKATKAN POLA PIKIR MAHASISWA


Tak bisa dipungkiri bahwa organisasi keilmiahan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi dalam tataran perguruan tinggi. Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai kaum intelektual yang bisa membawa perubahan yang baik dalam masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Mahasiswa diharapkan mampu menyalurkan kreativitas dan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah. Langkah itu dapat membawa perubahan yang besar kepada masyarakat. Untuk menyalurkan kreativitias mahasiswa biasanya dalam sebuah perguruan tinggi terdapat suatu organisasi dibidang keilmiahan.
            Peran organisasi keilmiahan tidak bisa terlepas dari mahasiswa sebagai agent of change atau yang sering disebut sebagai agen perubahan. Organisasi keilmiahan bisa mengasah softskill mahasiswa dalam bidang keilmiahan. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan dibidang akademik saja atau hanya memiliki IPK yang tinggi, tetapi mahasiswa juga harus memiliki kemampuan dalam bidang lainnya, sebagai contoh dalam bidang keilmiahan. Melalui bidang keilmiahan mahasiswa bisa melahirkan ide-ide kreatif yang bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik dalam masyarakat.
Melatih pola pikir mahasiswa untuk bisa berpikir kritis dan kreatif. Melaui sebuah organisasi ilmiah, mahasiswa dilatih untuk bisa berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis yang dimaksud adalah mahasiswa tajam dalam menganalisa sebuah permasalahan dan selalu memiliki rasa keingintauan yang tinggi. Mahasiswa juga akan berpikir kreatif yaitu memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan dalam menciptakan sesuatu. Disini kecerdasan dan imajinasi mahasiswa dapat disalurkan.
Terbangunnya budaya ilmiah dikalangan mahasiswa. Maksudnya adalah bahwa mahasiswa sebagai kaum terpelajar harus bisa bersikap ilmiah dalam setiap mengahadapi sebuah permasalahan. Untuk dapat terciptanya budaya ilmiah dikalangan mahassiswa tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Meningkatkan budaya membaca untuk dapat berpikir kritis. Mencari, memilih dan mengolah ide-ide kretif dalam sebuah kepenulisan ilmiah. Mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya ilmiah yang telah  dibuat. Hal-hal tersebut seharusnya bisa didapatkan dalam suatu organisasi keilmiahan. Organisasi keilmiahan seharusnya juga dapat menarik minat mahasiswa agar bisa berpikir ilmiah dan berminat dalam bidang keilmiahan.
Organisasi keilmiahan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa. Menjadikan mahasiswa mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman. Menjadikan mahasiswa mampu bersaing didunia luar. Membiasakan mahasiswa untuk berpikir dan bersikap ilmiah. Selain itu, jika banyak mahasiswa yang berkualitas dan bisa menjuarai kompetisi-kompetisi ilmiah juga dapat membawa nama perguruan tinggi yang dinaunginya. Membawa perguan tinggi kedalam tataran universitas kelas dunia.
            Realitas dalam sebuah perguruan tinggi, mahasiwa yang sudah aktif dalam organisasi keilmiahan dan kegiatan ilmiah akan terus menurus aktif dan yang kurang aktif juga jarang muncul. Kebanyakan mahasiswa belum mengetahui tata cara penulisan karya ilmiah yang baik, cara mencarari, memilih serta mengolah ide-ide kreatif menjadi sebuah tulisan atau karya ilmiah. Mahasiwa biasanya membuat sebuah karya ilmiah juga bukan karena kesadaran diri sendiri melainkan karena sebuah kewajiban, misalnya saja untuk memenuhi tugas dari dosen.
            Solusi yang bisa ditawarkan yaitu mengoptimalkan peranan organisasi keilmiahan mahasiswa, mengadakan kegiatan ilmiah yang berkelanjutan dan menarik minat mahasiswa serta menyediakan sarana yang memadai untuk menunjang kegiatan ilmiah.