Pages

Banner 468 x 60px

 

Selasa, 28 Agustus 2012

Buat Apa Sih Kuliah ?


Copas dari tetangga sebelah
share bacaan [Semoga bermanfaat^^]

BUAT APA SIH KULIAH ?????? #jangankuliah (MUST READ)

Wajib dibaca sebelum komen, renungin, nilai isinya, praktekin :shakehand dan #selamat mebaca

Memang apa sih kerennya jadi mahasiswa? Kamu pikir kamu keren kalau jadi mahasiswa? Dengan jas almamater yang heroik kamu jadi bisa kembali ke sekolah kamu dan berkata, “saya sekarang mahasiswa UNAIR loh” atau “ini nih lihat jaket kuning UI gw”.

Okey, itu memang salah satu bagian menyenangkan yang bisa dibanggakan, tapi kalo udah bangga, kamu mau apa? Apa yang kamu dapatkan dari kebanggaan tersebut?

‘seneng aja’

‘kepuasaan batin’

‘yah keren aja sih’

Ada lagi kah ?

Kamu udah yakin dengan pilihan jurusan dan kampus kamu? Sudah sesuai dengan panggilan jiwa belum? Atau kamui masih bohong sama diri kamu?

‘iya saya sudah yakin kok sama pilihan saya’

‘ah masa sih?, yakin? Itu kok muka masih belum pede tampaknya’

‘ya dibuat yakin dong, kan sudah keterima’

‘bener nih gak nyesel?’

‘emang ada pilihan lain kah?’

Kamu sudah jadi mahasiswa nih sekarang, lalu kamu mau jadikan titel kamu nanti untuk apa? Mau dijadikan apa titel yang kamu raih?

Sobat, kata rektor saya dulu, biaya standar untuk seorang sarjana teknik adalah Rp.28.000.000 setiap semesternya. Jumlah yang yang gak kecil loh, coba saya tanya berapa biaya kuliah? Dulu saya di ITB 1.850.000 per semesternya. Kabarnya sekarang sudah mencapai hingga 5 juta rupiah per semesternya. Okelah kita pakai standar sekarang saja, dan dengan asumsi biaya sarjananya tetap.

Dengan asumsi ini saja saya bisa mengatakan kalau dalam satu semester, minimal kita sudah memiliki hutang 23 juta per semesternya. Hutang? Pasti banyak yang bertanya, itu hutang ke siapa? Hutangnya ke Rakyat Indonesia kawan. Mereka yang bayar pajak itu telah mensubsidi kuliah kamu, khususnya buat kamu yang kuliah di kampus negeri.

Pendidikan yang berkualitas itu hakekatnya memang mahal, pertanyaannya siapa yang akan menanggung biaya pendidikan tersebut? Dalam kasus Indonesia, rakyatlah yang juga dibebankan untuk membiayai kuliah kita.

Saat pertama kali masuk ITB beberapa tahun yang lalu, seorang alumni yang sangat senior berbicara dalam sebuah sesi seminar.

“untuk masuk ITB, perbandingan tingkat kompetisinya adalah 1 banding 20. Artinya ketika kamu bahagia karena telah masuk ITB, ada 19 anak muda Indonesia lain yang menangis kecewa karena gagal diterima di ITB.

Kamu kuliah di subsidi oleh rakyat, maka untuk membalas budi pengorbanan uang yang telah rakyat berikan, kamu minimal harus bisa kasih makan ke 76 orang lainnya. Darimana angka 76 tersebut?

Kita asumsikan 19 orang tersebut menikah dan memiliki dua anak saja, maka itu berarti 19 dikali 4 yaitu 76 orang”

Kata-kata tersebut selalu terngiang di benak saya hingga saat ini, saya selalu berpikir dan mencari jalan bagaimana bisa membuka kesempatan menambah penghasilan bagi 76 orang. Tentu bukan hanya dengan membuka lapangan kerja dengan menjadi entrepreneur, banyak cara untuk bisa berbagi seperti dengan aktivitas sosial.

Bagaimanapun caranya, itulah yang perlu kita sama-sama pikirkan. Bahwa kamu jadi mahasiswa itu tidak mudah dan tidak bisa asal-asalan. Kamu perlu tanya ke diri kamu, “saya mau berkontribusi apa selama jadi mahasiswa dan setelah lulus untuk negeri ini?

Karena kuliah kamu bukan hanya menyangkut diri kamu, tetapi juga ratusan juta rakyat Indonesia di masa kini dan masa depan. Mahasiswa seringkali disebut sebagai unsur perbaikan negara, ya benar adanya kalimat tersebut. Karena ditangan mahasiswa yang nantinya akan masuk ke dunia nyata lah negeri ini bergantung harapan.

Kamu kuliah, kamu termasuk dalam 18% rakyat Indonesia usia 18-23 tahun yang beruntung bisa menikmati bangku di perguruan tinggi. Jumlahnya tidak sampai 4.5 juta saja mahasiswa itu. Maka renungkanlah nasih 78% rakyat Indonesia lainnya yang

Quote:

Karena kamu itu mahasiswa, ada kata MAHA di depan siswa. Maha itu identik dengan tidak terbatas dan tidak pernah habis. Perlu di ingat, bahwa penggunaan kata MAHA itu identik dengan sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan (e.g Maha Pengasih,dan Maha Penyayang). Menariknya bahasa Inggris nya dari Mahasiswa adalah student, atau terkadang ditambahkan College Student. Bahasa arabnya mahasiswa adalah thulabiy, sama dengan siswa. Mereka tidak menggunakan terminologi Great Student atau AkbaruThulabiy sebagai kata ganti mahasiswa.

Hanya di Indonesia yang menggunakan pola kata seperti ini. Kenapa? Karena ada sebuah harapan khusus bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa memiliki karakter seorang MahaSiswa, seorang yang tidak pernah terbatas hasratnya untuk bisa menuntut ilmu.

Dalam sebuah lirik lagu perjuangan kampus yang berjudul “Kampusku”, sang pengubah lagu menuliskan seperti ini:

Quote:

Berjuta Rakyat Menanti Tanganmu

Mereka Lapar dan Bau Keringat

Kusampaikan Salam Salam Perjuangan

Kami Semua Cinta Indonesia

Tapi kamu juga jangan terlalu Geer dulu dengan segala sanjungan untuk mahasiswa, itu gak sekeren itu kok, kadang malah cuma klise belaka. Saya malah berpikir terlalu banyak pujian untuk seorang yang menyandang label mahasiswa. Padahal jadi mahasiswa gak sekeren itu kok, apa sih mahasiswa? Belajar males, kajian kebangsaan cuek, demo di jalan gak mau, kegiatan pengembangan masyarakat juga gak peduli, bahkan fokus pada kompetensinya saja juga enggan.

Quote:

Apa sih mahasiswa itu? Cuma mampu mejeng dengan tampang keren, sok bawa mobil ke kampus padahal uang orang tua. Bergaya sana sini, ganti pacar tiap bulan, gak nyimak dosen di kelas, ke kampus dandannya udah seperti mau ke resepsi pernikahan.

Ngapain sih tuh mahasiswa? Selama empat tahun di kampus akhirnya gak aplikasi ilmunya, berpikir gimana ngasih makan dirinya saja, lupa kalau dia di bayarin rakyat saat kuliah, jadi manusia hedon yang lupa kalau masih banyak rakyat yang lapar dan bau keringat.

Ah mahasiswa, apa pentingnya? Cuma bisa kritik keadaan negeri tanpa mau berpikir apa yang bisa ia lakukan untuk negerinya. Hanya ribut diantara mahasiswa, bakar ban dan akhirnya rakyat lagi yang kembali menderita.

HEI KAMU YANG MENGAKU MAHASISWA !

Coba sekarang saya tanya buat kamu yang mau lulus kuliah, buat apa sih kamu kuliah? Abis kuliah mau kemana?

Quote:‘ikutin aja kemana angin membawa’

‘yah kita lihat nantilah gimana abis wisuda’

‘mau kerja dulu deh, sambil mikir mau ngapain setelahnya’

Umm. Okey, tidak ada yang salah dengan kalimat-kalimat tersebut. Tetapi kalimat-kalimat ini menandakan masih banyak diantara mahasiswa dan alumni muda yang bahkan tidak tau mau ngapain setelah lulus.

Helloooo

Dimana #panggilanjiwa kamu kawan? Masih belum berjumpakah dengan #panggilanjiwa kamu itu? Atau bahkan kamu tidak berusaha mencarinya?

Sobat,apakah dunia kampus belum cukup untuk kamu dalam mem-#bangunmimpi? Butuh berapa lama lagi untuk kamu agar bisa menemukan dan merencanakan mimpi besar kamu sobat? Atau jangan jangan kamu lebih nyaman dalam ketidakpastian mimpi kamu?

Mereka yang tidak punya mimpi akan terjebak pada kegalauan hidup, dan bila kegalauan hidup menemani mereka maka ketidakpastian akan menjadi sahabat, dan akhirnya berujung pada ketidakjelasan manfaat hidup itu sendiri.

APA KONTRIBUSI KAMU UNTUK NEGERI?

Percuma saja kamu kuliah kalau ternyata pilihan jurusannya bukan yang kamu minati, bohong dengan #panggilanjiwa hanya untuk mengejar titel di kampus negeri saja. Hidup itu bukan sekedar titel kamu di dapat dimana, tetapi kamu mau berbuat apa dengan titel tersebut untuk kebaikan dan kebermanfaatan.

Kamu pikir jadi alumni dari kampus beken itu terjamin masa depannya kawan? Saya justru banyak kenal teman, senior, dan junior saya di kampus yang luntang-luntung gak jelas karena penuh kegalauan dalam menatap masa depan. Mereka tidak membangun karakter diri selama jadi mahasiswa. Akibatnya? Hidup segan, Mati enggan.

Lantas, apa yang bisa dibanggakan ketika setelah lulus hanya menjadi sekrup kapitalis yang menghambakan diri pada uang dan rela ketika sumber daya negeri ini dikeruk untuk kepentingan asing semata. Apa kalian lupa kalau kalian kuliah disubsidi oleh negara? Uang rakyat itu kawan? Hasil pajak mereka yang berharap negeri ini lebih baik.

Buat saya, percuma belajar mati-matian masuk perguruan tinggi kalau ujung-ujungnya hanya memetingkan isi perut belaka dan tidak mampu berkontribusi untuk bangsa. Sayang banget kawan, bila 4-5 atau bahkan 6 tahun kuliah pada akhirnya hanya menjadi perusak negeri, yang serakah atas kebutuhan dunia.

Atau lebih sadis lagi mereka para koruptor yang menghabiskan hidup untuk merusak moral sosial bangsa. Seharusnya mereka mereka inilah yang di klaim oleh Malaysia bukan budaya Indonesia.

Rakyat negeri ini membiayai kamu kuliah bukan hanya untuk mendapatkan IPK Cum Laude atau terancam Cum Laude. Yakin nih yang IPK nya 4.00 itu benar-benar cerdas? Jangan-jangan mereka cuma seorang robot yang jago menyelesaikan soal ujian, tetapi gamang dalam menghadapi soal kehidupan.

Kamu kuliah di kampus teknik, jadilah teknokrat yang visioner. Kuliah di fakultas hukum, jadilah advokat yang adil. Belajar di jurusan ekonomi, maka jadilah ekonom yang bijak. Atau bila kamu kuliah di kampus pertanian, bangunlah negeri ini dengan ilmu pertanian yang kamu miliki, jangan mangkir dari kompetensi dan malah berpikir untuk menjadi bankir.

Kuliah itu mahal kawan, setau saya di UI sudah Rp.25.000.000, di ITB bahkan ada yang mencapai Rp.50.000.000. Biaya per semester juga sudah semakin besar, lalu apa yang kamu cari setelah lulus? Hanya bekerja sebagai pegawai kah pilihan hidup kamu?

Quote:

Masih banyak anak muda Indonesia yang tidak kuliah. Atau alumni kampus yang katanya beken dan akhirnya memilih untuk bersaing dalam job fair dengan alumni kampus yang katanya ga beken? Gak malu ya sobat?

Yuk kita berpikir #beda , jangan berpikir “mau kerja di perusahaan apa”, melainkan “mau buka lapangan kerja dimana ya”

Saya sering bilang ke mahasiswa ITB, buat apa kamu bangga masuk ITB kalau hanya bisa jadi mahasiswa KUPU KUPU alias kuliah pulang kuliah pulang. Mending kamu sekalian aja pulang ke rumah orang tua kamu. Karena kita kuliah bukan hanya untuk mengejar nilai, kita kuliah untuk menikmati proses pembelajaran diri dalam setiap kesempatan.

Malu lah pakai jaket kuning UI yang katanya keren itu kalau gak peka sama isu sosial masyarakat, hanya mengenal kuliah-kafe-mall saja. Helloo kawan, itu jaket kuning lambang perjuangan, apa kontribusi kamu untuk negara. Kalau kamu sudah berkontribusi untuk negeri, barulah boleh sedikit bangga dengan jaket kuning kamu sobat!

Atau mahasiswa UGM yang terkenal dengan jaket warna karun goni, itu warna kerakyatan, maka segen saya lihat mahasiswa UGM kalau melihat dan memikirkan realita rakyat aja gak mau. Jaket mu itu bukti pengorbanan sobat!

Ah capeklah kuliah itu kalau hanya mengejar Nilai tetapi anti sosial, menjadi manusia robot yang bangga jadi sekrup kapitalis.

Buat kamu yang baru lulus SNMPTN atau segala bentuk ujian masuk perguruan tinggi lainnya. Berani janji kontribusi apa selama jadi mahasiswa? Atau udah cukup bangga dengan label mahasiswa?

Masuk jurusan kedokteran kampus beken, tetapi gak mau praktek di daerah terpencil, hanya mau jadi dokter di kota. Hmm percuma deh, di kota di daerah daerah aja masih kekurangan dokter, di kota dokter menumpuk. Hmm mendingan mundur deh.

Ayolah kawan! Kita MAHAsiswa, ada kata Maha di depan siswa, masa masih sama sama aja konsep berpikirnya dengan mereka yang tidak sekolah. Malu la kita sama tukang bakso yang bisa punya 3 pegawai, mereka yang tidak kuliah aja bisa ngasih makan orang lain, lah mahasiswa? Bangun Idealisme itu kawan, sejak mahasiswa, kesempatan terakhir untuk membangun idealisme itu ada di kampus. Setelah lulus, kalian akan menikmati dunia nyata yang sangat kejam dan pragmatis.

Hidup itu bukan hanya tentang duit, duit, dan DUIT.

Mahasiswa itu #beda!

Yuk kita bangun konsep berpikir yang dewasa. Jangan bangga ke kampus pakai mobil orang tua untuk mejeng sana sini dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, manja dalam belajar serta lemah karakter. Percuma nanti di hari wisuda, para alumni itu hanya menambah daftar pengangguran negeri ini, buat apa kamu kuliah sobat?

Sobat, mari kita maknai dengan #bijak kenapa kita harus kuliah. Ini bukan hanya sekedar mengikuti kebiasaan banyak orang. Tetapi ini tentang upaya membuat diri kita lebih mampu berkontribusi untuk pembangunan bangsa.

Sobat, kamu mau berkontribusi apa selama kuliah?

“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”

-Ki Hajar Dewantara-

Read more...

Rabu, 01 Februari 2012

Untuk Penyemangat

 bukan karna hari ini indah kita  menjadi bahagia, tapi karna kita bahagia hari ini menjadi indah

bukan karna hari ini tak ada rintangan kita menjadi optimis, tapi karna kita optimis rintangan menjadi tak ada

bukan karna mudah kita yakin bisa, tapi karna kita yakin bisa semuanya akan terasa mudah

bukan karna semuanya baik kita tersenyum, tapi karna kita tersenyum semuanya menjadi baik

tak ada hari-hari yang menyulitkan kecuali kita yang membuatnya sulit
hadapi semunya dengan senyuman^^
Read more...

Rabu, 18 Januari 2012

PERAN LEMBAGA KEILMIAHAN DALAM MENINGKATKAN POLA PIKIR MAHASISWA


Tak bisa dipungkiri bahwa organisasi keilmiahan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi dalam tataran perguruan tinggi. Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai kaum intelektual yang bisa membawa perubahan yang baik dalam masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Mahasiswa diharapkan mampu menyalurkan kreativitas dan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah. Langkah itu dapat membawa perubahan yang besar kepada masyarakat. Untuk menyalurkan kreativitias mahasiswa biasanya dalam sebuah perguruan tinggi terdapat suatu organisasi dibidang keilmiahan.
            Peran organisasi keilmiahan tidak bisa terlepas dari mahasiswa sebagai agent of change atau yang sering disebut sebagai agen perubahan. Organisasi keilmiahan bisa mengasah softskill mahasiswa dalam bidang keilmiahan. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan dibidang akademik saja atau hanya memiliki IPK yang tinggi, tetapi mahasiswa juga harus memiliki kemampuan dalam bidang lainnya, sebagai contoh dalam bidang keilmiahan. Melalui bidang keilmiahan mahasiswa bisa melahirkan ide-ide kreatif yang bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat. Bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik dalam masyarakat.
Melatih pola pikir mahasiswa untuk bisa berpikir kritis dan kreatif. Melaui sebuah organisasi ilmiah, mahasiswa dilatih untuk bisa berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis yang dimaksud adalah mahasiswa tajam dalam menganalisa sebuah permasalahan dan selalu memiliki rasa keingintauan yang tinggi. Mahasiswa juga akan berpikir kreatif yaitu memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan dalam menciptakan sesuatu. Disini kecerdasan dan imajinasi mahasiswa dapat disalurkan.
Terbangunnya budaya ilmiah dikalangan mahasiswa. Maksudnya adalah bahwa mahasiswa sebagai kaum terpelajar harus bisa bersikap ilmiah dalam setiap mengahadapi sebuah permasalahan. Untuk dapat terciptanya budaya ilmiah dikalangan mahassiswa tentunya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Meningkatkan budaya membaca untuk dapat berpikir kritis. Mencari, memilih dan mengolah ide-ide kretif dalam sebuah kepenulisan ilmiah. Mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya ilmiah yang telah  dibuat. Hal-hal tersebut seharusnya bisa didapatkan dalam suatu organisasi keilmiahan. Organisasi keilmiahan seharusnya juga dapat menarik minat mahasiswa agar bisa berpikir ilmiah dan berminat dalam bidang keilmiahan.
Organisasi keilmiahan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa. Menjadikan mahasiswa mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman. Menjadikan mahasiswa mampu bersaing didunia luar. Membiasakan mahasiswa untuk berpikir dan bersikap ilmiah. Selain itu, jika banyak mahasiswa yang berkualitas dan bisa menjuarai kompetisi-kompetisi ilmiah juga dapat membawa nama perguruan tinggi yang dinaunginya. Membawa perguan tinggi kedalam tataran universitas kelas dunia.
            Realitas dalam sebuah perguruan tinggi, mahasiwa yang sudah aktif dalam organisasi keilmiahan dan kegiatan ilmiah akan terus menurus aktif dan yang kurang aktif juga jarang muncul. Kebanyakan mahasiswa belum mengetahui tata cara penulisan karya ilmiah yang baik, cara mencarari, memilih serta mengolah ide-ide kreatif menjadi sebuah tulisan atau karya ilmiah. Mahasiwa biasanya membuat sebuah karya ilmiah juga bukan karena kesadaran diri sendiri melainkan karena sebuah kewajiban, misalnya saja untuk memenuhi tugas dari dosen.
            Solusi yang bisa ditawarkan yaitu mengoptimalkan peranan organisasi keilmiahan mahasiswa, mengadakan kegiatan ilmiah yang berkelanjutan dan menarik minat mahasiswa serta menyediakan sarana yang memadai untuk menunjang kegiatan ilmiah.
Read more...

Rabu, 04 Januari 2012

Tips Menghadapi Ujian Semester

bagi kamu-kamu para mahasiswa yang mau ujian.. ada beberapa tips nih...

Siapkan waktu sebaik mungkin
Perhatikan urutan mata kuliah yang akan diuji lalu jadwalkan waktu untuk belajar. Mulailah untuk mempelajari mata pelajaran yang diujikan terlebih dahulu dari sekarang. Kurangilah waktu bermainmu, apalagi bagi kita-kita yang lg dirumah pastinya ingin main ke sini kesitu, ketemu ini ke temi itu. Sebaiknya hal-hal tersebut ditahan dulu karena kita kan masih punya waktu untuk bermain dan bernostalgia saat libur semester.

Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
Setelah pulang kuliah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti materi yang telah diajarkan diperkuliahan.

Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang sebelumnya.
Melihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulangan sebelumnya juga merupakan proses belajar. Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar. Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.

Buatlah kelompok belajar.
Dengan belajar berkelompok kalian dapat bertukar pikiran untuk membahas materi perkuliahan yang kurang dimengerti atau sulit. Tetapi pastikan bahwa saat belajar bersama, kalian memang memakai waktu tersebut untuk belajar dan bukannya mengobrol ataupun curhat^^.

Jaga kesehatan tubuh.
Waktu ujian  semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, wah kalau begini kita jadi terhambat deh untuk proses belajarnya. Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Intinya, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kesehatan kita tetap prima sehingga akhirnya kita dapat menyelesaikan ujian dengan baik. Meskipun sebagai anak kost (yang selalu ngirit), cukupilah gizi setidaknya saat menjelang ujian karena kalau kalian sakit pastinya tidak bisa konsentrasi saat mengerjakan soal ujian bila perlu minumlah multivitamin.

"Aku bisa!"
Kadang kita merasa tidak "PeDe" (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.

Selesaikan belajar sehari sebelum ujian dimulai.
Biasanya kita sering tidak tidur dimalam ujian, sehingga akhirnya kita merasa mengantuk keesokan harinya, akibatnya kita tidak bisa menyelesaikan soal-soal ujian atau ulangan umum dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan untuk menyelesaikan belajar sehari sebelum ujian dimulai. Lalu istirahatlah yang cukup agar tidak mengantuk disaat ujian.


Datanglah lebih pagi.
Akhirnya hari ujian tiba. Usahakan datang lebih pagi ke kampus karena jika kalian datang terlambat yang akan kalian pikirkan adalah "semoga tidak terlambat." Karena merasa deg-degan, materi yang kalian sudah pelajari jauh-jauh hari jadi terlupakan deh. Bayangkan kalau kalian datang lebih pagi kan bisa mengulang catatan.

Tips yang terakhir yaitu Awali dengan Basmallah, Jalani dengan Senyuman dan akhiri dengan Hamdallah.

ada kutipan dari lagu sea games buat penyemangat^
aku di sini kau di sana, tak menghalangi jiwa kita
dalam hangatnya sang mentari satukan jiwa dan hati
berpegang tangan dalam mimpi yang sama
dan tunjukkan kepada dunia

kita bisa, kita pasti bisa
kita akan raih bintang-bintang
kita bisa jadi yang terdepan
bersatu bersama dalam satu irama
terbang meraih kejayaan, kita bisa!

menang kalah bukan masalah
persahabatanlah yang terhebat
senyuman hangat takkan terlupakan
dan tunjukkan kepada dunia


#dikutip dari berbagai sumber
Read more...

Rombel 4 in action

0 komentar



Read more...

Kalian !! Pastro ku sayang^

0 komentar



Read more...

Sains Loco family

0 komentar






Read more...